Hiburan

Rahasia Sukses Konsol Game Nintendo

Evolusi Bisnis Nintendo

 

Nintendo sejak awal sudah identik dengan inovasi. Pada tahun 1889 Fuji saro Yamauchi, sang pendiri Nintendo, membuat sebuah inovasi dalam permainan kartu.

 

Kartu remi yang kita kenal saat ini masuk ke negara Jepang sejak abad ke-16, dan identik digunakan sebagai permainan untuk berjudi. Seiring berjalannya waktu, kartu tersebut dilarang oleh pemerintah Jepang; mengikuti kebijakan ditutupnya Jepang untuk negara lain. 

 

Melihat situasi ini Fuji Saro justru melihat adanya peluang untuk berinovasi. Fuji saro menciptakan kartu dengan desain yang berbeda, yang kemudian dikenal dengan Hanafuda, yang berarti flower chord, atau kartu bunga. 

 

Kartu remi yang populer yang kita tahu biasanya terdiri dari empat jenis bentuk dan 12 angka. Sementara Fuji Saro dengan idenya membuat Hanafuda yang terdiri dari empat musim dan 12 bulan. 

 

Fuji saro kemudian mendirikan perusahaan bernama Nintendo Koppai yang memproduksi dan menjual Hanafuda. Kata Koppai berarti kartu dalam bahasa Jepang. 

 

Hanafuda ini kian meningkat popularitasnya terutama di kalangan Yakuza yang memainkan kartu ini untuk taruhan. Selama satu dekade Nintendo Koppai berhasil menjadi produsen kartu permainan terbesar di Jepang. 

 

Di tahun 1949, kedudukan Fuji Saro sebagai presiden dari Nintendo Koppai, digantikan oleh cucunya, Hiroshi Yamauchi, yang saat itu usianya 21 tahun. Usia muda dan pengalaman yang sedikit membuat para pekerja saat itu mempertanyakan kredibilitas dan kemampuan Hiroshi untuk menjalankan perusahaan.

 

Namun itu tidak membuat Hiroshi gentar. Ia justru berniat untuk melakukan perubahan di dalam bisnis Nintendo Koppai. Nintendo menjadi perusahaan pertama di Jepang yang membuat kartu berlapis plastik dan bekerjasama dengan Walt Disney, menampilkan gambar karakter Disney pada kartu-kartunya.

 

Inovasi ini cukup efektif untuk menghalau persaingan dengan produk impor. Di saat yang sama Nintendo dapat meraih pasar yang lebih luas, seperti ke anak-anak muda, dan juga keluarga. 

 

Walaupun begitu, Hiroshi sadar bahwa ruang pengembangan dalam bisnis kartu ini terbatas. Maka Hiroshi memutuskan untuk mengubah nama perusahaan dari Nintendo Koppai menjadi Nintendo saja. 

 

Tujuannya agar bisnis perusahaan tidak terbatas hanya ke permainan kartu. Dengan perubahan itu Nintendo kemudian meluncurkan beberapa produk, seperti beras instan, perusahaan taksi dan juga Love Hotel. 

 

Keputusan diversifikasi bisnis itu memang membuahkan penghasilan bagi Nintendo. Tapi ternyata tidak membuat Nintendo sukses karena terbebani biaya dan hutang yang banyak untuk pengembangan usaha baru tadi. 

 

Akhirnya Hiroshi memilih Untuk menghentikan strategi diversifikasi itu dan kembali menjual Hanafuda dengan memperluas jalur distribusinya menggunakan Departemen Store dan toko mainan yang pada saat itu sedang berkembang pesat di Jepang. 

 

Sadar bahwa ia tidak bisa terus-menerus menggantungkan perusahaannya pada bisnis kartu, maka Hiroshi berupaya untuk mencari inovasi-inovasi baru. Untuk itu, ia mempekerjakan banyak sekali lulusan Universitas teratas di Jepang. 

 

Tapi yang tidak disangka-sangka, ternyata berkembangnya Nintendo hingga bisa menjadi perusahaan gaming papan atas seperti sekarang, bukan dikarenakan para lulusan Universitas terbaik tersebut. Pemicunya justru berasal dari kontribusi seorang petugas kebersihan.

 

Jasa Besar Petugas Kebersihan dan Anak Magang Bagi Nintendo

 

Di tahun 1965, Gunpei Yokoi seorang mahasiswa electrical engineering di Universitas ternama di Jepang, pada saat itu sedang mencari pekerjaan sambil berjuang untuk bisa menyelesaikan gelarnya. Karena semua perusahaan yang ia lamar menolak dia, maka ia akhirnya memutuskan untuk mengambil pekerjaan sebagai petugas kebersihan di Nintendo, yang mana itu merupakan pilihan terakhirnya.

 

Tanpa diduga ternyata pilihan terakhir itu justru menjadi pintu kesuksesan. Bukan hanya untuk dia tapi juga untuk Nintendo.

 

Suatu hari di sela pekerjaannya, Gunpei iseng memotong potongan kayu kemudian menyatukannya secara bersilangan. Dia kemudian menempelkan alat penjepit di ujungnya yang digunakannya untuk mengambil barang dari kejauhan. Itu adalah cara dia untuk menghibur dirinya di saat santai. 

 

Suatu ketika Hiroshi lewat dan melihat dan Gunpei sedang bermain dengan penemuannya itu. Hiroshi pun memanggil Gunpei ke kantornya. Gunpei takutnya bukan main. Dia berpikir kalau dirinya akan dimarahi habis-habisan.

 

Tapi ternyata, tidak disangka Hiroshi justru meminta Gunpei untuk mengubah penemuannya itu menjadi mainin pertama dari Nintendo, yang kemudian dinamakan Ultra Hand. Penemuan itu menjadi salah satu permulaan perubahan-perubahan besar berikutnya yang membuat Nintendo tumbuh berkembang. 

 

Penjualan Ultra Hand tembus hingga lebih dari satu juta unit. Membuat Gunpei dipercayai untuk membuat mainan lainnya seperti Tendrillion Bell Puzzle, Shiritori, Ultra Machine dan Love Tester. 

Salah satu mainan buatan Gunpei yang sangat terkenal dan sukses adalah Be Gun Series yang melahirkan laser klik syuting sistem yang pertama. Gunpei membuat mainan sampai tahun 1974, ketika Nintendo memutuskan untuk membuat video game. 

 

Saat Gunpei bepergian di kereta api cepat Shinkansen, ia melihat seorang pengusaha yang tengah duduk bosen bermain-main dengan kalkulator LCD dengan menekan tombol tombolnya. Di situ Gunpei mendapat ide untuk membuat video game yang kemudian disebut dengan game and watch.

 

Dari situ ganti membuat beragam permainan elektronik genggam, yang kemudian berujung pada penciptaan gameboy, produk Nintendo yang sangat sukses secara global.

 

Tahun 1977 Shigeru Miyamoto seorang lulusan desain industri, masuk kerja di Nintendo sebagai karyawan magang di bagian perencanaan. setelah gagal menembus pasar Amerika, Hiroshi perlu membuat permainan rkt baru.

 

Sayangnya semua desainer dan developer game di Nintendo sedang sibuk-sibuknya dengan project mereka masing-masing. Akhirnya tugas itu jatuh ke Shigeru yang belum punya pengalaman membuat game sama sekali.

 

Gunpei diminta untuk membantu mensupervisi proyek pembuatan game baru tersebut. Walau tanpa pengalaman, Shigeru tertantang untuk mencoba. Shigeru sangat menyukai cerita. Ia pun punya ide untuk memasukkan unsur cerita dalam game. Menurut dia cerita yang bagus akan memberikan kedalaman pada sebuah permainan. Itu juga bisa mendorong pemain untuk terus memainkannya hingga ceritanya tuntas. 

 

Terinspirasi oleh cerita Beauty And The Beast dan Kingkong, Shigeru menciptakan permainan Donkey Kong. Ketika tim Nintendo mendengar permainan itu, mereka langsung pesimis. Buat mereka Donkey Kong tidak akan sukses di pasar.

 

Untungnya Hiroshi punya pandangan yang berbeda. Dia tetap meminta shigeru untuk membuat game itu. Dengan segala resikonya, Nintendo merilis game itu di tahun 1981.

 

Tanpa disangka game itu ternyata menjadi permainan hit pertama yang dirilis oleh Nintendo, dan menghasilkan jutaan dolar untuk perusahaan. Sejak saat itu Shigeru terus berinovasi dengan memunculkan game-game yang mendominasi pasar, seperti Mario Brothers dan The Legend Of Zelda.

Most Popular

To Top
Verified by MonsterInsights