Tempat Nongkrong Hits Anak Milenial
Siapa tak suka nongkrong? Mungkin ada kelompok masyarakat tertentu yang malas melakukannya. Tapi kalo anak milenial, mungkin orang-orang introvert sekalipun akan tetap menyukai nongkrong.
Kalau urusan nongkrong, referensi tiap orang pasti berbeda-beda. Ada yang suka tempat nongkrong berdasarkan harga, ada pula yang suka tempat nongkrong berdasarkan desain.
Kalau dibedah secara keseluruhan, mau apapun referensinya, khalayak kebanyakan suka tempat nongkrong yang hits. Tak terkecuali generasi milenial yang pada dasarnya memang doyan banget nongkrong.
Apa itu Generasi Milenial?
Istilah milenial belakangan makin akrab di telinga netizen Indonesia. Penggunaannya biasa dipakai untuk menamai kelompok masyarakat yang lahir di periode tertentu.
Sebenarnya ada istilah lain yang secara makna kurang lebih sama seperti milenial. Dalam beberapa kesempatan, milenial juga disebut dengan istilah generasi y atau generasi langgas.
Lantas apa maksud dari generasi milenial? Apa yang menjadi ciri khas mereka, sehingga menjadi keunikan tersendiri dibanding generasi-generasi lainnya?
Berdasarkan tingkatannya, generasi milenial hadir setelah generasi x. Hampir semua generasi langgas lahir dari orang tua yang merupakan baby boomers.
Penggunaan istilah milenial pertama kali dikemukakan oleh dua orang, William Strauss dan Neil Howe. Debut mereka mencetuskan istilah tersebut terjadi pada tahun 1987 silam.
Setelah William Strauss dan Neil Howe memunculkan istilah milenial, masyarakat perlahan mulai ikutan menggunakannya. Publik lantas berani menamai anak-anak yang lahir di tahun 1987 sebagai generasi milenium.
Beberapa tahun berselang, tepatnya tahun 1993, muncul gerakan lain untuk mencari nama pengganti generasi milenium. Gerakan dibuat Advertising Age, sebuah majalah yang mempopulerkan sebutan generasi y sebagai istilah sepadan generasi milenial.
Ketika istilah milenial makin banal dikenal khalayak, William Strauss dan Neil Howe merumuskan penjelasan lebih jauh. Menurut keduanya, milenial adalah mereka orang-orang yang lahir di antara periode tahun 1982 hingga 2004.
Bukan cuma mendefinisikan rentang tahunnya saja, William Strauss dan Neil Howe turut menjabarkan karakteristik umum generasi milenial. Pendapat keduanya mengatakan bahwa generasi milenial punya wawasan yang berlandaskan empati kepada komunitas sosial.
Milenial Suka Nongkrong di Cafe
Pilihan tempat nongkrong memang ada banyak sekali. Apalagi kalau di kota-kota besar, tersebar beragam jenis tempat nongkrong dengan berbagai fasilitasnya.
Namun khusus membahas generasi milenial, tipe tempat nongkrong yang mereka suka biasanya adalah cafe. Mungkin cafe masih terlalu luas. Lebih spesifiknya, generasi milenial suka cafe yang berkonsep coffee shop.
Budaya ngopi pada era modern sudah bertransformasi lebih dari sekedar kegiatan melepas haus. Ngopi kini juga menjadi kegiatan yang asyik dilakukan sebagai sarana hiburan, terutama nongkrong.
Maka munculah istilah coffeeshop yang menyajikan kopi enak dan juga tempat buat nongkrong. Anak-anak milenial sangat suka tempat nongkrong seperti ini karena alasan-alasan tertentu.
Alasan utama kenapa cafe jadi pilihan tempat nongkrong karena lebih nyaman dan santai dibandingkan restoran atau warung kopi. Restoran terkesan lebih formal and usai makan konsumen akan langsung pulang.
Sedangkan warung kopi lebih terkesan terlalu tradisional. Generasi milenial membutuhkan tempat seperti cafe yang nyaman demi menghilangkan rasa bosan dari kegiatan sehari-hari. Baik itu belajar di kampus atau lelah dengan pekerjaan padat setiap minggunya.
Gaya hidup juga menjadi alasan besar mengapa budaya nongkrong terus dilakukan. Karakter generasi milenial adalah ingin agar eksistensinya terus dihargai secara sosial. Oleh karena itu tidak sedikit yang datang ke cafe untuk benar-benar menikmati sajian kopi atau makanan.
Beberapa hanya ingin tak ketinggalan dari teman atau lingkungan sosialnya. Asalkan bisa mengikuti tren dan dikenal tidak ketinggalan zaman, mereka akan terus sering nongkrong di cafe baru dan terkenal.
Tak dapat dipungkiri bahwa cafe adalah tempat yang nyaman, tidak terlalu ramai seperti restoran. Ruang yang lega serta fasilitas lengkap membuat cafe jadi tempat paling nyaman bagi mahasiswa mengerjakan tugas, skripsi atau tesis.
Begitu juga dengan menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan dunia kreatif. Sebagian besar generasi milenial yang berjiwa bebas tentu butuh suasana baru dengan bekerja di cafe.
Cafe Nyaman Buat Nongkrong di Jaksel
- Bukanagara Coffee & Roastery
Salah satu cafe yang nyaman buat nongkrong, khususnya generasi milenial, adalah Bukanagara Coffee & Roastery. Lokasi cafe ini ada di Jakarta Selatan sana.
Lebih spesifiknya, Bukanagara Coffee & Roastery letaknya ada di area perkantoran SCBD. Kamu yang pengen nongkrong nyaman, sangat cocok datang ke sini karena tempatnya menawarkan desain serba hijau yang sungguh tenang.
- HaloNiko! Mini
Jakarta identik dengan cuaca panas dan kepadatan mobilitas warganya. Namun, jika kamu ingin merasakan sensasi makan di ruang terbuka dengan suasana sejuk nersama keluarga atau teman-teman sekolah, maka kamu bisa datang ke HaloNiko! Mini.
Kafe bergaya Yunani ini memiliki konsep ruang makan di tengah halaman layaknya halaman rumah. Suasana pun juga semakin asik dengan adanya kolam renang di tengah restoran yang semakin membuatmu betah berlama-lama.
Selain itu, kamu juga tidak perlu takut kepanasan saat makan di outdoor karena banyak pepohonan rindang. Jika datang saat malam, suasana akan berubah menjadi manis dengan lampu lentera yang tergantung akan menyala di atas meja tamu.
- Happiness Kitchen & Coffee
Terletak di daerah Jagakarsa, kafe instagramable bernama Happiness Kitchen & Coffee di Jakarta Selatan ini mengusung konsep rustic vintage yang dapat dilihat dari bangunannya.
Di bagian indoor-nya pun sangat instagramable karena menerapakan konsep unfinished yang sangat artitisk. Penggunaan kursi kayu model vintage berwarna warni juga menambah kesan artsy yang unik.