Arsip Tag: esports

Bangga! BOOM Esports Berhasil Tembus Grand Final LCQ

Prestasi Mentereng BOOM Esports

 

BOOM Esports menorehkan catatan manis dalam pentas internasional. Tim perwakilan Indonesia tersebut kini kian dekat meraih label LAN International Champions 2022.

 

BOOM Esports baru saja bertanding menghadapi tim MYSG perwakilan Singapura, Bleed Esports, dalam laga upper bracket final Last Chance Qualifie (LCQ) wilayah APAC. Hasilnya sunggguh manis, mereka berhasil menaklukan tim lawan.

 

Kiprah BOOM Esports sepanjang braket atas playoff LCW memang tergolong begitu mentereng. Mereka melaju begitu mulus tanpa pernah sekalipun tersentuh pahitnya kekalahan hingga melenggang ke partai final.

 

Faktor utama yang membuat permainan BOOM Esports amat mengesankan yakni susunan skuat baru di tim. Sejak diperkuat oleh PSJ Famouz, kekuatan mereka dari segi gameplay meningkat drastis dan terkoordinasi dengan baik.

 

Hari-hari sebelum jumpa Bleed Esports, BOOM Esports sebenarnya masih buta tentang kekuatan gameplay lawan. Namun player BOOM Esports, Saibani “fl1pzjder, menunjukkan rasa percaya diri timnya lewat siaran live streaming. 

 

Saibani berujar kalau BOOM Esports optimis dapat mengalahkan Bleed Esports. Kepercayaan diri Saibani didasari rekam jejaknya yang belum pernah menderita kekalahan oleh Team Secret sejak kiprahnya di NXL.

 

Sebenarnya Saibani kurang memahami perbedaan mencolok antara Team Secret dan Bleed Esports pada kancah VALORANT APAC. Meski demikian, pada akhirnya Saibani tetap mampu mengatasi permainan Bleed Esports, khususnya bila dibandingkan dengan Alter Ego di LCQ.

 

BOOM Esports sukses mengambil peta pertama Breeze 13:11 mengandalkan performa apik dari Blazek1ng dan Tehbotol. Momen ini terjadi saat fl1pzjder mulai kehilangan sentuhannya untuk menembak para pemain Bleed Esports yang tampak menyala. 

 

Kesaktian permainan BOOM Esports tak berhenti sampai di situ saja. Tim juga dapat menangani player terbaik dari Bleed, yaitu Deryeon, yang berhasil membukukan sekitar 32 Kills menggunakan Chamber.

 

Memasuki peta kedua, dewi fortuna kurang memihak BOOM Esports. Sempat begitu dominan di awal lewat keperkasaan Famouz yang mengandalkan Raze, mereka justru kena mulai dikejar hingga keunggulan skor menjadi begitu tipis 13-11.

 

Berkat kerjasama tim yang solid, BOOM Esports berhasil mencegah petaka kena epic comeback lawan. Mereka pun resmi memenangkan laga dan berhak untuk mengambil slot Champions 2022 yang akan dihelat pada September mendatang.

 

Setelah pertandingan berakhir, kapten BOOM Esports, fl1pzjder, menjabarkan rahasia sukses timnya. Ia berujar bahwa kunci kemenangan mereka melawan Bleed Esports di upper final adalah rasa untuk tetap Have Fun, persis seperti apa yang diterapkan oleh Paper Rex di setiap pertandingan VCT.

 

“Yang pasti sebelum in-game kita ngomong ke semuanya, ke anak-anak, have fun aja, jangan dibawa pusing, mau menang mau kalah itu urusan yang di atas. Jadi do your best aja.” Ungkap fl1pzjder.

 

Kini, BOOM Esports masih akan menunggu pemenang dari lower bracket. Siapapun tim yang jadi pemenang, dipastikan bakal menjadi lawan BOOM Esports di partai final LCQ APAC pada hari Minggu tanggal 7 Agustus 2022.

 

Menengok ke belakang, BOOM Esports sempat mengalami badai performa buruk ketika mereka berlaga di APAC Challengers 2. Tehbotol & BerserX mengungkap faktor-faktor yang membuat permainan mereka menjadi kurang efektif.

 

Keduanya sepakat kalau playstyle dan gameplan tim belumlah begitu matang. Alhasil, guncangan selalu terjadi ketika Frostmind masih menjadi bagian dari BOOM.

 

Khusus BerserX, dia merasa kurang cocok dengan gaya main yang diusung tim. BerserX lebih suka bermain secara agresif ketimbang harus mengutamakan style disiplin yang membuat lawan mudah bergerak cepat.

 

Beruntungnya, manajemen tim cepat tanggap, sehingga dilakukan evaluasi besar-besaran untuk memperbaiki komposisi tim.

 

BOOM Esports ogah jatuh terpuruk makin dalam. Apalagi manajemen sedari awal sudah menargetkan supaya tim nantinya bisa meraih slot internasional terakhir di 2022.

 

BOOM Esports dan Skor Keramat

 

BOOM Esports berhasil mengalahkan Bleed Esports dengan skor tipis 13-11. Fakta tersebut lantas menimbulkan catatan unik tersendiri.

 

Hari ke-5 perhelatan VALORANT Last Chance Qualifier dihiasi papan skor akhir 13-11 sebanyak lima kali. Hal ini seakan menandakan kalau skor 13-11 menjadi angka keramat bagi para tim APAC menjelang grand final LCQ.

 

Skor akhir 13-11 untuk kali pertama muncul dalam laga antara ORDER vs Team Secret. Padahal kedua tim lebih dulu melalui peta pertama dan peta kedua di seri BO3 dengan margin skor yang cukup jauh, 13-5.

 

Pertemuan antara ONIC G vs MiTH juga menghasilkan skor serupa. Bahkan secara kebetulan, skor 13-11 menghiasi laga mereka sebanyak dua kali dalam setiap peta.

 

Catatan yang terakhir tentu dari pertemuan BOOM Esports vs Bleed Esports. BOOM Esports yang sempat unggul jauh, perlahan mampu dikejar Bleed Esports hingga skor menjadi 13-11.

 

Sebelumnya, skor akhir 13-11 pernah pula muncul dalam match antara ORDER vs. Fancy United di hari pertama LCQ. Laga kedua tim berjalan begitu sengit di peta pertama Ascent, sehingga munculah skor 13-11. 

 

Skor 13-11 turut muncul ketika pertandingan antara Griffin Esports vs Cerberus Esports di awal lower bracket dimainkan. Pertarungan tensi tinggi pada peta kedua Breeze membuat skor 13-11 tak terhindarkan.

 

Sebenarnya fenomena skor akhir 13-11 merupakan hal positif bagi pentas esports VALORANT. Jika skor ini muncul, berarti kedua tim yang bertanding sudah menampilkan kemampuan terbaiknya dan benar-benar serius untuk mengejar kemenangan mutlak.

Deretan Event Esports Seru yang Bergulir Agustus 2022

Event Esports yang Bergulir dalam Waktu Dekat

 

Para pecinta esports tak henti-hentinya disuguhkan oleh kehadiran kompetisi bergengsi. Sejumlah event pun diketahui akan segera dilangsungkan dalam waktu dekat.

 

Ranah esports terus mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah jenis game dan pro player yang bermunculan.

 

Muara dari segala kemajuan esports lantas tertera pada hadirnya kompetisi. Jika sebuah game sudah dipertandingkan untuk skala profesional, berarti game yang bersangkutan memiliki masa depan cerah.

 

Kami lantas coba merangkum deretan event esports yang berdasarkan penjadwalan tak lama lagi bakal dilangsungkan. Apa saja event-event yang ada? Yuk, disimak ulasan lengkapnya berikut!

 

Event Esports untuk Game Dota

 

Arlington Major 2022 merupakan kompetisi yang sangat penting bagi para pro player Dota internasional. Event ini masuk dalam agenda Dota Pro Circuit 2021/22, sehingga pencapaian di sini akan begitu krusial dalam menentukan nasib player ke depannya.

 

Berdasarkan urutan hirarkinya, Arlington Major 2022 menjadi major kedua di keseluruhan musim DPC 2021/22. Mengingat DPC 2021/22 hanya melangsungkan dua major saja, berarti Arlington Major 2022 turut menjadi major terakhir yang dapat diikuti peserta. 

 

Para player diprediksi bakal tampil habis-habisan selama bergulirnya kompetisi. Pasalnya, raihan mereka berdampak terhadap peluang mereka lolos ke event selanjutnya, yakni The International 11.

 

Gambaran kasarnya, siapapun tim yang berhasil keluar sebagai juara nantinya, mereka dipastikan selangkah lebih dekat mendapatkan tiket lolos. Catatan demikian ibarat sebuah pertanda kalau berjalannya kompetisi akan didominasi pertarungan sengit.

 

Bukan hanya gengsi tinggi yang membuat Arlington Major 2022 sangat dinantikan. Faktor fasilitas serta hadiah yang dijanjikan, dirasa juga turut menghadirkan motivasi berlebih kepada para player.

 

PGL selaku penyelenggara Arlington Major 2022, dipastikan bakal memakai venue Esports Stadium Arlington, fasilitas esports terbesar di Amerika Utara. Sementara soal hadiah, pihak panitia sudah menyediakan total hadiah senilai US$500.000. 

 

Arlington Major 2022 dijadwalkan akan berlangsung 4-14 Agustus mendatang. Turnamen dibagi ke dalam dua tahap, Penyisihan Grup dan Playoff. Babak penyisihan membagi peserta jadi dua grug, semua pertandingan menerapkan format Bo2. 

 

Empat tim teratas berhak melaju ke Upper Bracket Playoff, peringkat lima dan enam ke Lower Bracket, dan sisanya tersingkir. Sedangkan babak Playoff bakal menerapkan format Bo3, kecuali laga final yang menggunakan format Bo5.

 

PGL telah membagi 17 tim peserta menjadi 2 grup, yaitu Grup A dan Grup B. Pembagian grup dilakukan secara random, sesuai dengan wilayah server.

 

Seharusnya jumlah peserta ajang ini 18 tim. Namun ada satu tim terpaksa mengundurkan diri akibat visa pemain mereka ditolak berkali-kali.

 

Berikut merupakan hasil pembagian grup Arlington Major 2022.

 

Grup A

 

RNG (China)

Outsiders (EEU)

Thunder Awaken (SA)

Team Liquid (WEU)

Talon Esports (SEA)

Quincy Crew (NA)

OG (WEU)

Fnatic (SEA)

PSG.LGD (China)

Grup B

 

Tundra Esports (WEU)

BOOM Esports (SEA)

Evil Geniuses (NA)

Team Aster (China)

Na’Vi (EEU)

Beastcoast (SA)

Team Spirit (EEU)

Entity (WEU)

 

Event Esports untuk Game Mobile Terbaru

 

Ada sebuah event yang bakal bergulir dalam waktu dekat dan sudah sangat ditunggu-tunggu para penggemar esports. Event yang dimaksud adalah Dynasty Warriors: Overlords.

 

Panitia penyelenggara telah membuka periode pra-registrasi. Fase ini sudah dimulai sejak 12 Juli lalu, dan baru akan ditutup pada 5 Agustus 2022 mendatang.

 

Meskipun hanya event pra-registrasi, isinya dijamin sangat menarik. Bagi yang ikut serta, berpeluang mendapatkan hadiah langsung berupa iPhone 13 Pro Max, voucher Google Play, dan in-game item yang bakal memperkuat hero.

 

Mungkin banyak dari kalian yang pernah memainkan Dynasty Warriors di era-era PS2 silam. Kalau game Dynasty Warriors: Overlords, merupakan game versi mobile yang diadaptasi dari game hack and slash Dynasty Warriors yang legendaris itu.

 

Meskipun dibuat ke dalam versi mobile, pengalaman player dijamin tak akan jauh berbeda ketimbang versi bermain di konsol. Player masih akan dimanjakan dengan petualangan berperang yang mengalahkan ribuan prajurit serta puluhan jenderal.

 

Menariknya, pihak pengembang menambahkan beberapa fitur yang membuat game ini jadi lebih seru. Salah satunya berupa fitur PVP real time, serta PVE, yang memungkinkan player terlibat dalam Perang Gabungan, Kegiatan Penasihat Tentara, Bunga, Badai, Petir, Skill Petarung, Kompetisi Hebat dan Strange Beast.

 

Fitur baru yang tak kalah hebatnya dan juga patut dicoba ialah sistem Synergy Musou. Apabila kamu menggunakannya saat bermain, kamu dimungkinkan membuat beberapa jenderal jadi bersatu untuk menggabungkan skill, sehingga mengeluarkan kekuatan super dahsyat.

 

Soal karakter hero, kamu tidak perlu khawatir. Tokoh-tokoh terkenal dalam Dynasty Warriors versi PS2 dulu tetap dihadirkan, mulai dari Zhao Yun, Liu Bei, Zhang Fei, Guan Yu, Cao Cao, Sun Quan, Sun Ce, Diao Chan, hingga Lu Bu.

 

Bahkan pihak pengembang game sudah menambahkan sejumlah karakter hebat lain yang dulu tidak ada di versi PS2. Alhasil, Dynasty Warriors: Overlords dipastikan bakal memiliki pilihan karakter hero yang jauh lebih lengkap dan lebih seru.

 

Esports Bisa Tangkal Murid Bolos Sekolah

Kegunaan Esports Bagi Pendidikan

Pola kehidupan masyarakat banyak mengalami perubahan sejak pandemi Covid-19 melanda. Dampak yang terasa begitu luas, tak mengenal batasan kelas sosial maupun ekonomi. 

Bahkan lingkup pendidikan tidak ketinggalan ikut terkena dampaknya. Kerumunan di gedung sekolah wajib dibatasi. Sistem belajar jarak jauh pun diterapkan, membuat staf pengajar serta murid-muridnya harus beradaptasi.

Kondisi penyebaran virus corona memang perlahan telah melambat dan menjadi endemi. Pihak pemerintah lantas mukai mengeluarkan izin untuk terciptanya kerumunan di tempat-tempat umum, seperti wilayah perkantoran, pasar, dan sekolah.

Hal demikian tentu mengembalikan pola pendidikan di sekolah formal seperti sedia kala, yakni belajar secara tatao muka. Namun kembali ke pola lama ternyata menimbulkan masalah tersendiri. 

Staf pengajar dan murid-murid terlihat lebih santai setelah beberapa tahun mengandalkan format pembelajaran online. Terkhusus murid-murid, cukup banyak peserta didik yang jadi malas masuk sekolah. Nilai serta prestasi akademis mereka akhirnya jadi menurun.

Ada sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Pew Charitable Trusts. Penelitian tersebut dirilis “COVID Harmed Kids’ Mental Health—And Schools Are Feeling It” dan berisi solusi ampuh guna mengatasi permasalahan murid-murid yang malas masuk sekolah.

Isi penelitian awalnya mengungkap kasus di Amerika Serikat sana. Per bulan Maret 2022, ditemukan fakta kalau 1,1 juta staf pengajar Amerik Serikat minimal memiliki satu murid yang selalu bolos sekolah sepanjang tahun ajaran 2020-2021.

Kemalasan masuk sekolah yang terjadi harus segera cepat diatasi, sebelum larut menjadi kebiasaan mutlak. Solusi yang kemudian dimunculkan adalah lewat jalur esports.

Ranah esports jika dicampurkan ke urusan pendidikan diyakini dapat meningkatkan minat belajar siswa-siswi. Paling utama, banyak murid bisa tumbuh lagi semangatnya untuk masuk sekolah, alias tidak bolos-bolos melulu.

Pengembangan konsep esports dan pendidikan akademis haruslah digodok matang-matang. Kalau sistem penerapannya mantap, murid-murid dapat lebih termotivasi lagi dalam menjalani hari-hari bersekolah.

Paling umum yang bisa dirancang yakni menumbuhkan semangat para murid tentang cita-cita menjadi pro player esports suatu hari nanti. Namun esports masih punya banyak cabang lagi selain soal pro player. Masih ada beberapa jenis pilihan karier profesional yang ditekuni di ranah esports. Misalnya sebagai jurnalis, manajer tim, event organizer sampai modelling dengan tujuan jadi brand ambassador tim esports.

Demi mendukung kampanye program esports, pertama-pertama pihak sekolah bisa menghadirkan ekstrakulikuler esports. Penempatan ekskul esports harus dipandang sepadan dengan jenis-jenis ekskul lainnya. Dampak minimal yang terasa dari munculnya ekskul esports tentu makin membuat murid-murid aktif di luar jam belajar. Mungkin ada murid yang awalnya malas ikut ekskul apapun, mendadak berubah jadi rajin sejak diadakannya ekskul esports.

Guru di K-12 School, Amerika menunjukan siswa yang mengikuti kelas esports mengalami peningkatan soft skills semacam kerjasama tim, sikap yang adil, berpikir startegis dan jiwa kepemimpinan. Para murid juga lebih siap menjawab tantangan profesi esports yang beragam dan biasanya tidak diajarkan di sekolah pada umumnya.

Esports di Instansi Pendidikan Indonesia

Berkaca ke situasi Indonesia, esports bukan lagi barang baru bagi instansi pendidikan. Sejumlah sekolah telah berani mengikuti trend dengan mengadakan program ekstrakulikuler esports. Bahkan ada beberapa sekolah yang menghelat kompetisi esports level antarsekolah.

Kami mendapati ada satu sekolah di Indonesia yang tergolong cukup serius mengembangkan esports. Sekolah yang dimaksud bernama SMA 1 PSKD. Mereka dapat dibilang lebih dari serius mau mengembangkan esports di sekolah mereka. SMA 1 PSKD merupakan sekolah favorit di Jakarta Pusat untuk para pecinta esports. Bagaimana tidak, sekolah ini sudah berani maju secara serius mengembangkan esports sejak tahun ajaran 2016/17 lalu.

Pengembangan yang dilakukan bukan hanya lewat ekskul maupun lomba-lomba saja. SMA 1 PSKD bahkan turut merancang kurikulum tersendiri agar murid-murid yang tertarik di ranah esports makin memiliki skill hebat. Cabang esports yang diajarkan oleh SMA 1 PSKD lumayan beragam. Setidaknya ada tiga jenis game yang sudah kelihatan tajinya dari inovasi SMA 1 PSKD, yakni cabang game DOTA2, Vain Glory, dan League of Legends.

Tujuan pihak sekolah mengembangkan esports jelas untuk membantu menyiapkan masa depan para peserta didik. Sekolah berharap supaya setelah lulus dari SMA, murid-murid bisa bekerja dalam bidang eSports, bahkan mengharumkan nama bangsa. Namun yang kami tahu, semoga saja salah, baru SMA 1 PSKD saja yang melakukan demikian. Kami dapat memakluminya, sebab stigma esports masih begitu bertentangan dengan semangat akademis di Indonesia.

Esports identik dengan kegiatan main game. Sementara jika main game terus-terusan, akan membuat murid lupa waktu belajar dan nilai akademis perlahan memburuk.

Begitulah tantangan yang kurang lebih dihadapi esports kalau memang benar-benar mau masuk ke ranah pendidikan Indonesia. Mungkin dengan makin banyak kemunculan pro player lokal top yang berprestasi di kancah internasional, bakal menghapus stigma negatif tadi.

Hammersonic Resmi Akuisisi DNS Esports

Inovasi Hammersonic ke Ranah Esports

Sebuah gebrakan besar baru-baru ini dibuat oleh Hammersonic. Organisasi penyelenggara festival musik metal ini dikabarkan telah resmi mengakuisisi tim esports.

Hammersonic seakan tidak bisa berhenti menciptakan kejutan sensasional. Setelah mengumumkan rencana mendatangkan band metal top dunia, Slipknot tahun depan, mereka kini kembali berani merilis inovasi gila.

Strategi melebarkan sayap bisnis ke ranah esports merupakan inovasi gila yang dimaksud. Inovasinya tidak tanggung-tanggung, mereka bahkan sampai masuk ke tahap mengakuisisi sebuah tim esports.

Terkonfirmasi resmi bahwa Hammersonic sudah mencapai kata sepakat untuk mengakuisisi tim esports bernama DNS. Kebijakan demikian tidak diambil secara sembarangan, melainkan menggunakan risetr mendalam terlebih dahulu.

Riset pertama adalah Hammersonic mengulik pentas esports di Indonesia. Mereka menyeleksi perlahan tim-tim esports Indonesia yang sekiranya punya prestasi menawan dan layak untuk diakuisisi.

Setelah riset tersebut, ditemukan kalau DNS menjadi tim yang memiliki kriteria sesuai dengan keinginan petinggi Hammersonic. Mereka lantas menjalin negosiasi hingga akhirnya resmi mengakuisisi DNS.

“Setelah melakukan beberapa penilaian ke beberapa tim Esports lokal yang layak menurut kami, finally kami putuskan mengakuisisi tim esports bernama DNS,” jelas Ravel Junardy, CEO Hammersonic, dalam siaran persnya.

Selain itu, riset turut mereka lakukan terkait kepentingan bisnis. Ternyata mereka menemukan kesinambungan selaras antara musik metal dan ranah esports.

Selama ini muncul anggapan umum jika musik metal sama sekali tidak punya keterkaitan dengan game online. Namun Hammersonic mampu menjelaskan titik temu yang logis bagi kedua bidang tadi.

Memanfaatkan metode survei, Hammersonic mendapati kalau penggila genre musik cadas banyak yang gemar bermain game. Hasil survei otomatis dipakai sebagai landasan kuat mereka untuk terjun ke ranah esports.

“Hammersonic butuh konten dan perlu kolaborasi dengan hal di luar bidang musik. Akhirnya kami pikirkan, lalu muncul ide kolaborasi dengan Esports ini,” kata Ravel Junardy.

Profil DNS Hammersonic

Sejak Hammersonic resmi mengakuisisi, DNS sedikit berubah nama menjadi DNS Hammersonic. Tim ini punya prestasi yang cukup cemerlang meski masih tergolong muka baru bagi pentas esports Indonesia.

Usia DNS diperkirakan baru setahun lebih dikit saja. Mereka pertama kali berdiri sebagai tim esports sekitar bulan Juni tahun 2021 lalu.

Kiprah DNS tampak sangat fokus ke cabang game online Mobile Legends yang sangat terkenal itu. Terbukti dari jumlah divisi DNS yang cuma ada dua, dan kesemuanya bersaing di cabang Mobile Legends.

Divisi pertama milik DNS biasa pecinta esports kenal dengan sebutan DNS Romeo. Divisi ini DNS percayakan untuk menggeluti kompetisi-kompetisi Mobile Legends player pria (Mobile Legends Men).

Sementara divisi kedua milik DNS bernama DNS Rage Alessia. Isi dari divisi kedua tentunya para pro player esports berjenis kelamin wanita, dan terjun ke pentas Mobile Legends Ladies.

Ya, rekam jejak DNS Hammersonic memang masih seumur jagung. Tak heran jika keberadaan mereka belum teruji kehebatannya di kompetisi Mobile Legends Men level tertinggi, MPL ID.

Mereka kini tercatat sebagai salah satu tim peserta MDL Season 6 (kompetisi kasta kedua Mobile Legends di Indonesia). Namun yang perlu digarisbawahi, keikutsertaan mereka hanyalah sebagai tim pendatang baru.

MDL Season 6 bakal dimeriahkan dua tim promosi, yakni DNS Hammersonic dan FOES. Keduanya, terutama DNS, jelas harus berjuang keras supaya bisa bertahan di kompetisi level tertinggi.

DNS sendiri bisa mendapatkan jatah promosi ke MDL Season 6, berkat kemenangan mereka atas tim OPI Esports di laga final lower bracket. Laga tersebut berjalan begitu sengit, bahkan DNS hampir saja kalah.

OPI Esports mampu memaksa pertandingan berjalan sampai lima game, serta adanya Global ban pick. Mendapati perlawanan OPI, DNS enggan menyerah, dan perjuangan mereka berakhir dengan kemenangan manis nan dramatis 3-2.

Sebelum bersua OPI, DNS mengupayakan tiket promosi ke MDL Season 6 dengan melibas habis lawan-lawan di final upper bracket. Semua lawan yang mereka jumpai berhasil digilas habis.

Demi bertarung di ajang MDL Season 6 mendatang, DNS sudah menunjuk player-player yang bakal mereka andalkan. Nama-nama roster yang diyakini akan memperkuat mereka antara lain; Slowly, Lord Mey, Chood, Lucerne, Gobs Gapostaso, dan NicetryHizz.

Chood jadi pentolan di antara para roster yang dimiliki DNS Hammersonic. Selain handal memainkan peran Midlaner, Chood juga bakal dipercaya untuk memegang jabatan kapten tim.

Ada sedikit masalah yang mungkin saja menghadang Chood dkk. Jam terbang mereka untuk berlaga di kompetisi elite seperti MDL belumlah mentereng.

Semua roster yang memperkuat DNS sebenarnya hanyalah pemain-pemain komunitas saja. Andai tak berlatih keras, bukan mustahil mereka hanya akan jadi bulan-bulanan tim lawan.

Meski begitu, DNS Hammersonic tetap patut optimis. Mereka datang ke MDL Season 6 dengan bekal segudang prestasi Mobile Legends level third-party, seperti Eshark Gaming Tournament, DGWIB MLBB Tournament Season 10, Mild Casino Challenge Esports, hingga DGWIB Community Cup Season 2.